Sausapor, 15 dan 16 September 2014
Tambrauw merupakan Kabupaten pemekaran
di Papua Barat sejak tahun 2008 dengan luas 11.373,96 km2,
secara geografis wilayah ini terletak di bagian utara wilayah Kepala Burung
atau wilayah utara Provinsi Papua Barat. Wilayah ini merupakan kabupaten dengan
kawasan hutan yang sangat luas dengan proporsi hutan konservasi dan hutan
lindung hingga 80 %. Selain kawasan
hutan terestrial, kawasan pesisir wilayah Tambrauw merupakan ekosistem esensial
bagi nesting habitat penyu belimbing (Dermochelys coriacea) di kawasan kepala
burung Papua hingga kawasan pasifik Barat, sehingga telah di tetapkan menjadi
Suaka Margasatwa Jamursba Medi dan sekaligus saat ini sementara dalam proses
penetapan menjadi Taman Pesisir dan Laut Abun-Jamursba Medi.
Dengan wilayah yang luas, kekayaan
sumber daya alam yang melimpah, keragaman budaya dan penghidupan masyarakat
yang hidup didalamnya Tambrauw menjadi bagian di Papua yang menantang untuk
dikelola dalam rangka mewujudkan manfaat pembangunan bagi masyarakat. Dengan
status sebagai wilayah dengan 80% hutan
lindung dan hutan konservasi Pemerintah Daerah terus berupaya untuk menemukan bentuk
pengaturan pengelolaan sumber daya alam yang baik, berkelanjutan dan
bermanfaat. Hal ini di wujudkan melalui misi kelima yakni menjaga
kelestarian lingkungan dengan menetapkan Tambrauw sebagai Kabupaten Konservasi
dan misi ke-enam yaitu melindungi dan menjaga hak-hak masyarakat adat Tambrauw.
Dalam
kurun waktu 2 tahun terakhir, Pemerintah Daerah mencanangkan inisitif Kabupaten
Konservasi. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Daerah untuk
mendorong pelestarian alam dan konservasi sumberdaya hutan beserta kearifaan
lokal masyarakat tanpa mengabaikan proses pembangunan yang sementara dilakukan.
Secara strategis dan taktis komitmen politik ini telah diwujudkan dalam
rangkaian panjang pekerjaan pra kondisi seperti penyusunan Masterplan
pembangunan Kehutanan dan Pertanian, Naskah Akademik Kelayakan
Tambrauw Sebagai Kabupaten
Konservasi, rancang bangun model kelembagaan
sampai dengan sosialisasi dan diskusi untuk mendengarkan pendapat dan dukungan
masyarakat Tambrauw secara keseluruhan di tingkat
distrik dan kampung.
Selain itu aspek regulasi yang dalam proses persiapan
untuk di terbitkan.
Sebagai kabupaten baru dengan kapasitas
aparat pemerintah yang terbatas mulai dari level kabupaten sampai kampung dan
kapasitas masyarakat yang rendah inisiatif dan rencana aksi pembangunan
kabupaten konservasi disadari merupakan sebuah tantangan besar di Tambrauw yang
akan kesulitan untuk dikawal sendiri. Sehingga komunikasi dan koordinasi dengan
berbagai pihak yang merupakan mitra pembangunan di Tambrauw berorientasi
pembangunan lingkungan dan masyarakat adat terus dilakukan. Pimpinan Pemerintah
Daerah secara konsisten terus membangun komunikasi aktif dan menginisiasi
kerjasama dengan beberapa lembaga pemerintah dan Non pemerintah untuk secara
kolaborative mendukung persiapan pencanangan sampai dengan implementasi rencana
kebijakan Kabupaten Konservasi. Sejauh ini komunikasi sudah di bangun dengan
Menteri Kehutanan RI, Menteri Lingkungan Hidup RI dan Pucuk Pimpinan di
BAPPEDA. Dari lembaga pemerintah, terakhir Pimpinan Daerah Tambrauw
berkomunikasi dengan Pimpinan Badan Pengelolaan REDD+ Indonesia untuk menjajaki
kemungkinan Tambrauw di dorong menjadi pilot kabupaten implementasi program
Nasional Pembangunan Rendah Emisi. Penjajakan lainnya
adalah melalui komunikasi dan kehadiran Bupati Tambrauw dalam seminar dan
konferensi serta presentasi penyu di California pada tahun 2013, sebagai
langkah awal untuk membangun kerjasama
dan komitmen pengembangan masyarakat di kawasan konservasi Jamursba Medi
sehubungan dengan kepentingan konservasi penyu antara pemerintah California,
Masyarakat Abun dan Pemda Tambrauw. Dari lembaga non pemerintah, sejauh ini
Pemerintah Daerah secara aktif berkomunikasi dan bekerjasama
dengan WWF untuk pekerjaan-pekerjaan terkait konservasi sumber daya alam, The
Samdhana Institute terkait penguatan kapasitas para pihak termasuk masyarakat
adat dan Paradisea untuk pekerjaan pengembangan ekonomi masyarakat local dan pemetaan
wilayah adat. Pada tingkat masyarakat adat, Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw
(LMA) dan dewan adat Suku yang ada di Kabupaten Tambrauw secara konsisten
menjadi mitra aktif pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan sumber daya
hutan dan sumber daya manusia yang baik.
Dalam rangka membangun kerjasama yang produktif, konstruktif dan saling mengisi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw dengan mitra pembangunan yang ada, pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw merasa penting untuk mengajak semua pihak untuk duduk bersama dalam sebuah ruang diskusi. Dimana diskusi sekaligus diarahkan untuk mengkonvergensikan program-program pemerintah daerah dengan program-program mitra pembangunan dalam rangka optimalisasi resources dalam mendorong pembangunan kabupaten konservasi yang lebih maju. Diskusi bersama ini juga diarahkan untuk secara bersama membangun target-target program yang realistis, ukuran capaian sampai dengan peran semua pihak dalam monitoring dan evaluasi pembangunan kabupaten Konservasi di Tambrauw nantinya
Diskusi ini dilaksanakan dalam rangka menyamakan persepsi dan agenda untuk mendukung kebijakan pembangunan kabupaten konsservasi di Tambrauw. Diskusi ini dilaksanakan dengan kerjasama aktif antara PEMDA Tambrauw, WWF, The Samdhana Insitute dan Fakultas Kehutanan UNIPA. Diskusi 2 hari ini dihadiri oleh sebagian besar SKPD yang berhubungan dengan lahan dan kehutanan di Kabupaten Tambrauw, BKSDH Papua Barat, Badan Pengelola Ekoregion Papua, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, BAPPEDALDA dan Masyarakat Adat.
ITU SANGAT BAIK UNTUK KE DEPAN. AKAN TETAPI BAGAIMANA DENGAN KARBON TRADDING DAN KONSERVASI ITU SENDIRI. YANG SAYA TAHU,ITU ADALAH ISU JANGKA PANJANG.DAN SEMENTARA INI BELUM ADA KESEPAKATAN INTERNASSIONAL YANG TEPAT UNTUK MEMBERI KOMPENSASI BAGI KABUPATEN KONSERVASI. DENGAN DEMIKIAN,UNTUK MENYIKAPI INI KEDEPAN,ALANGKAH BAIKNYA PEMDA TAMBRAUW DAPAT MENYIAPKAN SUMBERDAYA MANUSIANYA DIBEBERAP BIDANG PENTING DAN STRATEGIS YANG MENGATUR TENTANG ITU. MESKIPUN MUNGKIN SUDAH ADA BEBERAPA TETAPI SEBAIKNYA DITAMBAH LAGI AGAR LEBIH KOMPLATE.
BalasHapusHalo Pa Mamo:
BalasHapusKonsen bapak terhadap penguatan kapasitas adalah benar. Dan saya kira itu satu point penting yang terus menjadi perhatian pemda Tambrauw Saat ini. Karena pemmerintah sadar bahwa menterjemahkan komitmen politik kedalam bahasa praktis dan program rill adalah satu bagian penting yang harus dijalankan.
Expektasi kelihatan lebih dari skedar perdagangan karbon. Perhtian lebih beyond carbon ke aspek tata guna lahan dan nilai manfaat SDA yang berkelanjutan dan berorientasi perlindungan hak dan aset. Sehingga saya kira PR-nya masih panjang.