Senin, 30 November 2015
Mengenal Kerangka Pikir Pemetaan Indikatif Batas Wilayah Adat di Papua
Pemetaan Indikative bukanlah hasil final dari pemetaan partisipatif untuk mengetahui detail kepemilikan sehingga tidak bisa digunakan untuk tujuan-tujuan resolusi konflik batas atau tujuan lain yang membutuhkan informasi detail. Hasil dari pemetaan ini hanya akan menyediakan data dasar untuk membantu pemerintah daerah dan para praktisi pemetaan untuk selanjutnya mendorong dan memfasilitasi pemetaan detail yang lebih partisipatif dan padat diskusi sosial.
Beranjak dari perhatian bahwa, pilihan metode ini akan memunculkan banyak pertanyaan terutama di level praktisi dan pemerhati pemetaan sehingga tulisan tentang kerangka pikir dari metode dan pendekatan pemetaan indikatif ini disajikan. Tulisan ini menyajikan secara ringkat hal-hal menyangkut definisi, prinsip dan tata cara dari pemetaan indikatif. Tentu kami berharap referensi ini bisa menjadi bahan diskusi dan pengembangan lebih jauh dari metode pemetaan wilayah adat cepat untuk merekam informasi, social antropologis dan spasial dari hak-hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alamnya. Hasil dari pemetaan indikatif ini sendiri bisa digunakan sebagai lampiran dari produk legal daerah yang ingin didorong sebagai payung hukum dari pengakuan dan perlindungan hak masyarakat adat di daerah. Silahkan download detail tulisanya di link berikut: https://drive.google.com/file/d/0BygScToA2HKFeDFoYmdtaVV3dEk/view?usp=sharing
Flow dari pemetaan Indikatif di Tambrauw
Jumat, 06 November 2015
"Noken" of Moi People - Sorong
By Yunus Yumte at 20.21
No comments
"Kuwok" is the words Moi People is saying to "noken/hand bag". Raw material for 'noken' are collected from the bush around the villages such as 'Banto' or grass, 5 kinds of tree barks, bamboo, rattan and palm leaf. The size of Noken is made based on its function. Big noken or Moi People call it "Kuwok Sai", is using to keeps Sago powder/starch, big volume of vegetables and bush meat. While the 'Kuwok Plagi" is the words for small bag/noken and its mostly used for keep and carry small material such as tradition cigarattes, fire, foods, traditional medicine and include money. Mostly noken has its original color follow the materials but some Noken also got painted using traditional color material the community it gathered from the wild. The colorful noken in Moi Poeple is called "Kuwok Gele".
In the current development and modern live pressures to the
customary values, traditional knowledges and consumption live styles the
efforts that this woman doing are the evidence of how they are trying to
maintain the tradition. Agus added that “noken” is an indicator to measure how
close are one community with their environment, land and resources that they are claiming.
This also a sources of verification to see how women in Moi Tribe interaction
and dependency to nature are still high. So he said that action to save the
forests are crucial to also save the tradition, value and knowledges and
maintain the woman contribution in managing forests resources.