Senin, 18 Mei 2009
Suara Anak Kampung
By Yunus Yumte at 18.48
1 comment
"Alangkah indahnya kalo saya bisa main-main dengan Chendrawasih di Hutan e..."
Ini merupakan suara hati dari seorang bocah kecil berusia 5 tahun di Kampung Esania-Distrik Buruway-Kabupaten Kaimana. Ada secerca angan-angan yang begitu indah untuk dapat menjadi teman bermain seekor burung Chendrawasih.
Bukan hal baru bagi kita bahwa Burung Chendrawasih (Paradise birds) sudah dimasukan dalam salah satu species langkah yang terancam kepunahannya. Kondisi yang begitu memperihatikan ini tidak diimbangi dengan aksi nyata masyarakt dalam menjaga keberlangsungan hidupnya. Ketidakseimbangan ini mengakibatkan kecenderungan menuju kepunahan yang semakin cepat.
Apabila kita lihat secara budaya, Burung Chendrawasih memiliki ikatan cultural yang cukup tinggi dengan masyarakat Papua. Dimana burung ini merupakan kebanggaan bagi orang Papua.
Ketika orang berbicara Chendrawasih, berarti berbicara sesuatu yang berhubungan dengan Tanah Papua. Di beberapa suku besar di Papua chendrawasih selalu dijadikan harta bahkan adalah tidak lengkap apabila sebuah keluarga asli Papua tidak memiliki burung cendrawasih. Jadi nilai historik dan cultural ini kemungkinan akan hilang apabila kelak tidak ada Burung Chendrawasih.
Dari suara hati anak kecil diatas, mari kita maju bersama menyadarkan diri kita dan orang lain untuk saling menjaga kekayaan alam yang merupakan berkat terbesar dari Sang Maha Pencipta.
-Y-
Wah asik juga ya bisa pegang burung cendrawasih langsung...Sayapnya itu lho, indah. Saya penasaran soalnya belum pernah.
BalasHapus