Abang Hengky Yafata adalah sosok penting yang sangat dihormati di kampung Kensi, terutama karena gaya dan kemampuan berkomunikasi kensi dengan orang luar yang cukup baik. Hengky tipikal yang mudah bergaul dan cukup mengenal bagaimana peta jejaring penjualan HHBK di Kota Kaimana, karena dia adalah salah satu masyarakat kenci yang memiliki intensitas ke kota yang cukup tinggi. "Tantangan terbesar kita di Kensi ini adalah pemasaran produk, karena kampung ini jaraknya sangat jauh. Saya ini salah satu yang paling aktif dulu menjual masohi dan minyak lawang tetapi sekarang berkurang. Masalah yang masih tetap muncul adalah rendahnya harga beli dan tidak banyak penadah di kota" Hengky menjelaskan bagaimana intensitas dia mengunjungi kota sebelumnya untuk berjualan kulit Masohi bersama dengan persoalan yang dihadapi. "Di kota harga jual produk ini antara 40-50rb/kg sedangkan biaya yang harus kita keluarkan kalau dihitung-hitung lebih besar dari pemasukan" tambah Hengky menjelaskan persoalan kenapa masohi dan kulit lawang tidak dikelola lagi.
-
Stories About Beautiful Papua
Every Single Place In Papua Have Its Stories To Be Shared To Build Other People Understanding About This Island
-
The Last Frotier Primary Forests
With 42 Million ha of forests, Papua play crucial rules in Indonensia forests development targets.
-
Women and Natural Resources
Forests or land right are not only about Man. So understanding the roles women and the impact of forests changes to women are also crucial
-
Our Traditional Value
Papuan Community Have Been Living for Centuries with Their Knowledge and Wisdom in Managing Natural Resources and Practice Best Conservation
-
For Papuan Generation
Every Works We Do Now Must Be Dedicated To The Future Papuan Generation
-
Dependency to Forests Resources
Practicing Good Forests Governance in Papus About Understing the Right of Indigenous People and Their Dependency to Natural Resources
-
All Are Wonderful
You Will Get Good Scene That You May Not Able Somewhere Else - Only In PAPUA
-
Bitter Nut Is Papuan Favorit Gums
Bitter Nut or In Papua We Call 'Pinang' Is The Local Gum You Can See In Every Corner of the Cities. Papuan People Love To Chewing It. Sometime People Consider It As Contact Material When You Travel to The Village
-
Papuan Traditional Conservation Practices
For Centuries, Papuan Has Practicing Local Wisdom to Sustainaible Use of Natural Resources. They Have Traditional Education System to Teaching Them How To Interact With Human, Spiritual Power and Understanding The Words Of Nature
Rabu, 20 Januari 2010
Masohi dan Minyak Lawang di Kensi, Antara Semangat dan Pilihan Ekonomi Yang Belum Tepat
Abang Hengky Yafata adalah sosok penting yang sangat dihormati di kampung Kensi, terutama karena gaya dan kemampuan berkomunikasi kensi dengan orang luar yang cukup baik. Hengky tipikal yang mudah bergaul dan cukup mengenal bagaimana peta jejaring penjualan HHBK di Kota Kaimana, karena dia adalah salah satu masyarakat kenci yang memiliki intensitas ke kota yang cukup tinggi. "Tantangan terbesar kita di Kensi ini adalah pemasaran produk, karena kampung ini jaraknya sangat jauh. Saya ini salah satu yang paling aktif dulu menjual masohi dan minyak lawang tetapi sekarang berkurang. Masalah yang masih tetap muncul adalah rendahnya harga beli dan tidak banyak penadah di kota" Hengky menjelaskan bagaimana intensitas dia mengunjungi kota sebelumnya untuk berjualan kulit Masohi bersama dengan persoalan yang dihadapi. "Di kota harga jual produk ini antara 40-50rb/kg sedangkan biaya yang harus kita keluarkan kalau dihitung-hitung lebih besar dari pemasukan" tambah Hengky menjelaskan persoalan kenapa masohi dan kulit lawang tidak dikelola lagi.