Abang Hengky Yafata adalah sosok penting yang sangat dihormati di kampung Kensi, terutama karena gaya dan kemampuan berkomunikasi kensi dengan orang luar yang cukup baik. Hengky tipikal yang mudah bergaul dan cukup mengenal bagaimana peta jejaring penjualan HHBK di Kota Kaimana, karena dia adalah salah satu masyarakat kenci yang memiliki intensitas ke kota yang cukup tinggi. "Tantangan terbesar kita di Kensi ini adalah pemasaran produk, karena kampung ini jaraknya sangat jauh. Saya ini salah satu yang paling aktif dulu menjual masohi dan minyak lawang tetapi sekarang berkurang. Masalah yang masih tetap muncul adalah rendahnya harga beli dan tidak banyak penadah di kota" Hengky menjelaskan bagaimana intensitas dia mengunjungi kota sebelumnya untuk berjualan kulit Masohi bersama dengan persoalan yang dihadapi. "Di kota harga jual produk ini antara 40-50rb/kg sedangkan biaya yang harus kita keluarkan kalau dihitung-hitung lebih besar dari pemasukan" tambah Hengky menjelaskan persoalan kenapa masohi dan kulit lawang tidak dikelola lagi.
Assesment yang dilakukan tim Livelihood and Landscape Strategy Kaimana dibawah asistensi Andrew Ingles dari IUCN menemukan info sebaga berikut: "Pasar: Selama ini masyarakat kensi memasarkan atau menjual hasil
kulit masohi ke pedagang-pedagang besar di kota seperti CV. Senja Indah,
Marsuki, CV. Surya Pasifik dan CV. Anggrek, CV. Anugrah, dan CV. Sejahtera. Haga Jual: Harga yang berlaku terhadap hasil masohi milik
masyarakat sangat bervariasi dari harga yang ditetapkan disetiap pembeli. Hal bergantung pada kualitas masohi yang dijual
oleh masyarakat. Dan harga yang berlaku ini ditentukan oleh pembeli. (Harga
pembelian tertinggi Rp. 50,000,-/kg). Biaya: Biaya yang dikeluarkan untuk pemanfaatan hasil
masohi adalah pada biaya logistic dan transportasi. Biaya logistic dikeluarkan
selama kegiatan pencarian, pemanenan sampai pengeringan. Sedangkan biaya
trasportasi umumnya dikeluarkan untuk pengakutan hasil masohi kering untuk
dijual ke kota. Rata-rata biaya yang dikeluarkan adalah (Rp. 1juta - Rp 1.2jt per trip)
Video Cara Pemanenan Kulit Masohi Oleh Masyarakat Kensi
0 komentar:
Posting Komentar