Demonstrasi didepan kampung UNIPA-Manokwari, Papua Barat. Photo: Yunus Yumte
Manokwari, 21 Maret 2016. Dari depan gerbang kampus Universitas Negeri Papua Manokwari lebih dari 30 Pemuda dan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Adat Papua Barat berorasi menyampaikan aspirasinya agar draft PERDASUS tentang Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) Papua Barat segera ditetapkan. Orasi kemudian dilanjutkan dengan long march menuju Kantor DPR-PB. Tuntutan ini disampaikan kepada DPR Provinsi Papua Barat, MRP-PB, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Pemerintah Provinsi Papua Barat. Salah satu orator mempertanyakan dimana draft Naskah Akademis dan Rancangan PERDASUS-nya sebenarnya sudah siap dari tahun 2015? Kenapa masih di tahan-tahan di DPR-PB penetapannya? Padahal seyogya-nya Draft PERDASUS ini sudah harus ditetapkan sebelum proses pendaftaran calon Gubernur Provinsi Papua Barat di laksanakan.
Penetapan Rancangan PERDASUS ini dinilai krusial di suasana kerasnya politik saat ini sebagai wujud implementasi dari UU No 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Papua pasal 29 yang menyebutkan bahwa hak pemimpin Tanah Papua adalah milik orang asli Papua. Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Adat Papua Barat dalam orasi-nya kembali menegaskan bahwa mereka siap memberikan dukungan kepada MRP-PB dan DPRPB dalam percepatan finalisasi sampai penetapan Rancangan PERDASUS ini apabila kendala yang terjadi adalah pada kendala teknis. Mereka juga mengawal para pemimpin politik untuk lebih dewasa menghormati Otonomi Khusus Papua sebagai kekhususan bagi Orang Asli Papua untuk memimpin diata tanah-nya.
Salah satu orator sedang menyampaikan orasi-nya didepan demonstran Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Adat Papua Barat. Photo: Yunus Yumte
0 komentar:
Posting Komentar